25 September 2009

Takdir

Takdir
Celoteh kang andrie

Jodo, pati, bagja, cilaka eta mah rahasia Alloh…. Itu ungkapan yang sering di dengar semasa kecil, dan belum memiliki makna secara khusus karena memang belum faham ataupun belum merasakan rangkaian kejadian dalam mengarungi suka duka denyut kehidupan. Kalimat tersebut semakin sering terdengar menjadi bahan dalam berpidato, ceramah agama termasuk nasihat dalam perkawinan.. selanjutnya sang waktu menggerus dengan keperkasaannya dan membuat kalimat tersebut hanya mejadi bagian dari ribuan kata yang bertaburan di alam fana dan menunggu dipecahkan dan diterjemahkan di kemudian hari.

Sekarang, telah berlalu waktu lebih dari duapuluh tahun semenjak kalimat tadi menyapa di alam fikiran yang sederhana dan ternyata didapati suatu titik temu yang menakjubkan karena ternyata kearifan para orang tua, sesepuh kita di masa lalu bukan hanya menuangkan sebait kata dalam rangkaian kalimat yang biasa saja teernyata disanalah kekuatan konsep dan aktualitas dari berbagai nilai kehidupan dengan memiliki arti yang komprehensif dan mendalam.. karena ternyata apa yang menjadi awal pembicaraan ini berhubungan dengan konsep takdir dalam kehidupan manusia.

Salah satu yang harus kita yakini sebagai bagian dari rukun iman untuk umat islam adalah percaya terhadap qadha dan qodar. Takdir manusia adalah suatu hal yang merupakan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah Azza Wajalla bagi perjalanan hidup setiap individu manusia dalam mengarungi dunia fana ini.

Tulisan inipun sebenarnya adalah kegelisahan pribadi karena keterbatasan pemahaman tentang agama islam dan keislamannya,…….

dan tentunya dengan tertuang dalam sebaris kata maka akan lebih mudah meluruskannya ketimbang hanya berkutat dalam alam pikiran yang semakin penuh oleh berbagai pemikiran yang kompleks dan tantangan hidup yang semakin bertambah serta beraneka rupa.

Penulis disini belum berani menulis berdasarkan murni agama dengan ayat alqur’an dan hadits karena merasa masih pada tahapan pemula tetapi penulis berusaha menulis secara sederhana dan ringan tetapi tetap memiliki makna yang (semoga) berguna bagi siapapun yang butuh informasi meskipun disusun dengan kat-kata yang terkadang jauh dari eyede (dibaca EYD)..

Pertama, Jodo atau jodoh dalam bahasa indonesia adalah berbicara tentang pasangan hidup di dunia yang tentunya terikat oleh hukum perkawinan yang sah baik secara agama dan atau secara hukum positif negara. Siapapun yang telah merasakan asam garam kehidupan maka akan memiliki cerita masing – masing tentang jodoh ini termasuk grup band Wali dengan lagunya “cari Jodoh”… lho jadi melenceng, nggak juga ah. Dan pengalaman penulis ternyata….. jodoh itu memang di tangan tuhan, betapa perjalanan penulis untuk memiliki seorang pendampingpun begitu berliku, rumit, menarik, sedih, senang, bahagia dan tidak disangka yang pada akhirnya memang Allah telah menentukan pasangan kita dan rasa damai akan terasa manakala kita bisa saling memahami dengan pasangan masing-masing.

Kedua, pati atau kematian, adalah takdir yang harus diterima oleh seluruh manusia. Setiap individu pada saat masih berupa janin telah ditentukan batas usianya oleh Allah dalam mengarungi kehidupan di dunia dan akhirnya kembali ke haribaanNYa. Siapapun tidak ada yang bisa menolak kematian karena itu sudah merupakan kontrak universal antara hamba dengan penciptanya seperti fir’aun yang diceritakan memiliki berbagai kekuatan sampai bersembunyi dalam lemari besi yang tertutup rapat untuk menghindari malaikat maut, tetapi karena sudah takdirnya harus mati maka dengan perantara berunah mejadi seekor nyamuk yang kecil maka dapat disengat dan akhirnya meninggalah fir’aun yang penuh dengan kesombongan dan kemusrikan. Tetapi berkaitan dengan bagaimana seseorang meninggal maka itu adalah pilihan yang akan diambil dari setiap individu meskipun pada hakikatnya kapan harus meninggal adalah hak preogatif Allah Swt.

Ketiga dan keempat adalah bagja dan cilaka yaitu kebahagiaan dan kesedihan atau kecelakaan telah ditentukan oleh Allah Swt. Meskipun berkaitan dengan kapan terjadinya bisa diubah dengan doa yang dimintakan kepada sang pencipta dan akhirnya dikabulkan pada saatnya… wah agak bingung nih ngebahasnya… yach mohon maaf pembaca dan dengan segala kerendahan hati meminta masukan untuk kemaslahatan umat… cieeee kata-katanya……..

Jadi dikaitkan dengan konsep nasib yang lebih bersifat terbuka tergantung dari usaha kita untuk memperjuangkannya maka takdir juga bisa diubah melalui kesungguhan doa, kukhusukan niat dan kepasrahan mendalam serta konsentrasi penuh mengharap ridha Allah Subhanahu Wataala. Artinya pada titik akhir, sang pencipta lah yang menentukan berubah tidaknya sebuah takdir dari seseorang.

Ada satu lagi yaitu tentang rejeki, tetapi mungkin pada postingan lain kita bersua…

Tiada awal tanpa akhir, tiada datang tanpa kepergian
Seuntai makna telah dirangkai dengan susah payah
Semoga dapat menjadi simphony kehidupan yang indah
Cipageran meringis dalam gerimis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar