25 Juli 2009

AJI MUMPUNG

AJI MUMPUNG….. (hasil diskusi dan becanda dg Istriku...)



DIKALA KITA MEMBACA DAN MENDENGAR KATA “AJI MUMPUNG”…..



TERBERSIT SUATU PERSEPSI TENTANG TINGKAH LAKU ATAU TINDAKAN YANG KURANG BAIK

ALIAS ASAL ADA KESEMPATAN,

MAKA DIGUNAKAN UNTUK MELAKUKAN TINDAKAN YANG TIDAK TERPUJI…



PADAHAL KATA AJI MUMPUNG ITU BAGAIKAN ALAT ALIAS TOOLS… YANG TENTU TERGANTUNG SIAPA-BAGAIMANA-KAPAN AJI MUMPUNG TERSEBUT DIGUNAKAN.

SEMENTARA AJI MUMPUNG LEBIH BANYAK DILEKATKAN PADA :



- PERILAKU PEJABAT YANG MELAKUKAN PENYALAH GUNAAN WEWENANG (KKN)



- PEGAWAI YANG PAKAI FASILITAS KANTOR DILUAR KEGIATAN PRIBADI



- ARTIS SINETRON NYAMBI JADI PENYANYI



- ARTIS DAN AKTOR YANG JADI CALEG, DST



PADAHAL….

AJI MUMPUNG ADALAH BENTUK TINDAKAN SESEORANG YANG BISA MEMBACA FENOMENA DAN KESEMPATAN YANG ADA SERTA KEBERANIAN (... DAN KEMAMPUAN..???)

UNTUK MELAKUKAN SESUATU…



MUMPUNG ADA KESEMPATAN…

MUMPUNG MASIH MUDA….

MUMPUNG BELUM ADA KESIBUKAN LAIN….

MUMPUNG PUNYA DUKUNGAN DANA….

MUMPUNG POPULER….

MUMPUNG………. BUANYAK DECH,



YANG PASTI SETELAH MELAKUKAN AJI MUMPUNG, SESEORANG HARUS KONSEKWEN DAN BERTANGGUNGJAWAB TERHADAP PERILAKU DAN TINDAKANNYA…



KARENA……….

HIDUP INI TERUS BERPUTAR, BERGERAK DENGAN DINAMIS DAN TIDAK DAPAT DITERKA…

DISITULAH KITA DIBERI KESEMPATAN UNTUK YAKIN DAN IMAN BAHWA ADA KEKUATAN YANG MAHA BESAR DAN TELAH MENGATUR SEMUANYA… YAITU ALLAH SUBHANAHU WATAALA.



(MUMPUNG LAGI SEPI… BUAT NOTE DI BLOG AHHH).



STRATEGI PEMBAURAN BANGSA DI JAWA BARAT


Ternyata sebuah istilah atau nama organisasi dapat berubah manakala bersentuhan dengan nomenklatur salah satu nama partai politik atau mirip dengan nama partai politik. Seperti nasib dari Badan Komunikasi Penghayatan Kesatuan Bangsa yang disingkat BAKOM PKB harus diperjuangkan berubah karena hampir sama dengan PKB-nya Gusdur yaitu Partai Kebangkitan Bangsa. Hal itu diakui oleh Ketua Bakom PKB Provinsi Jawa Barat, Ibu Popong Otje Djundjunan pada saat memberikan ceramah dalam Kegiatan Peningkatan Wawasan Kebangsaan dan Orientasi Pembauran Bangsa bagi Komponen Masyarakat Angkatan Ke-II di Hotel Trio Jl. Gardujati No.55 – 61 Bandung Tanggal 22 Juli 2009.
Akibat kesamaan nama PKB tersebut maka sering terjadi dalam pelaksanaan program Bakom PKB Jawa Barat seperti ceramah atau bakti sosial muncul pertanyaan : “Ceu Popong ayeuna mah tos ngalih ka PKB nyaa? .. (maksudnya Partai Kebangkitan Bangsa)”, dan tentunya akan di jawab oleh Ceu Popong : ‘is henteu, eceu mah masih tetep Golkar, ieu mah PKB teh Penghayatan Kesatuan Bangsa alias Bakom PKB”. Ternyata di daerah lainpun relatif sama sehingga untuk memisahkan pendapat masyarakat tentang kemiripan tersebut maka Bakom PKB seluruh Indonesia berkumpul dan mengajukan usulan draft tentang perubahan Bakom PKB menjadi FPK (Forum Pembauran Kebangsaan).
Bakom PKB adalah suatu badan yang berdiri secara independen dan beranggotakan masyarakat swasta yang berfungsi untuk membantu menjadi mitra pemerintah dalam rangka peningkatan penghayatan tentang persatuan dan kesatuan bangsa. Untuk di Tingkat Jawa Barat maka pengurusnya sangat pluralis dan mewakili berbagai suku dan keturunan dengan jumlah pengurusnya 45 orang dan contoh kota yang sangat pluralis adalah Kota Bandung.
Pengertian pembauran diawali dari terjadinya nuansa pembagian istilah antara pribumi yang terdiri dari kurang lebih 400 suku bangsa, keturunan ras melayu dan juga ras negroid di Papua dengan istilah non pribumi yaitu unsur masyarakat diluar pribumi. Maka makna pembauran adalah saling mendekat satu sama lain, saling memahami dan selanjutnya adalah menyatu dengan satu nafas sebagai bagian dari bangsa Indonesia.
Permasalahan yang dihadapi dalam orientasi pembauran bangsa adalah:
Pertama, warisan pola penjajahan belanda selama 350 tahun dengan politik memecah belah (devide et impera), berbeda dengan bekas jajahan inggris, maka Negara bekas jajahan inggris selalu mendapat pengayoman oleh Negara ‘mantan” penjajah, lebih maju dan berhubungan erat hingga saat ini seperti Negara Malaysia dan Filipina. Warisan penjajahan belanda lainnya adalah membuat klasifikasi status masyarakat seperti Klasifikasi I (Bangsa Eropa), Klasifikasi II (Bangsa Timur Asing) dan Klasifikasi III (Bangsa Indonesia) yang terbagi lagi kedalam tingkatan Bangsawan, Santana dan cacah kuricak alias rakyat kasta terendah.
Kedua, terdapat 3 golongan masyarakat saat ini dalam menyikapi pembauran bangsa, yaitu golongan I (peduli), golongan II (cuek atau acuh) dan golongan III ( apriori dan ekstrim). Maka focus adalah kepada golongan II dan III yang tentunya baik masyarakat Indonesia pribumi ataupun keturunan tionghoa.
Ketiga, untuk keturunan tionghoa masih terdapat hubungan emosional yang erat dengan Negara leluhurnya yaitu RRC karena RRC sebagai satu-satunya Negara di dunia yang menerapkan system politik yang memungkinkan seseorang yang berasal dari negera China dan pergi mengembara maka masih tetap merupakan warga RRC dan mendapatkan pengakuan selayaknya warga yang berada di China.
Langkah kongkrit yang dilakukan adalah :
1. Emprak atau action dimulai dari individu dan lingkungan terdekat
2. Melalui jalur organisasi
3. Tanamkan sejak masa kanak-kanak tentang konsep pembauran bangsa ini.
Semoga pembauran bangsa di Jawa Barat dan tentunya di Indonesia dapat berhasil dan bukan hanya tugas Bakom PKB/FPK tetapi merupakan tugas bersama dari seluruh komponen masyarakat.

AHLAK DALAM DUNIA SEKULER




Drs.H.M Raffani Akhyar M.Si (Sekretaris Umum MUI Jabar/ Wakil Sekretaris FKUB Jabar) pada saat memberikan ceramah dalam Kegiatan Peningkatan Wawasan Kebangsaan dan Orientasi Pembauran Bangsa bagi Komponen Masyarakat Angkatan Ke-II di Hotel Trio Jl. Gardujati No.55 – 61 Bandung Tanggal 22 Juli 2009 menyatakan bahwa untuk membangun ahlak maka peran agama adalah mutlak dan Bicara ahlak berarti bicara manusia.
Setiap usaha untuk menyelamatkan manusia adalah tugas agama, karena agama dimanapun dan apapun (seperti iklan coca cola) adalah untuk menyelamatkan umat manusia. Bukan hanya satu agama tetapi memiliki nilai-nilai universal karena sumber dari ahlak adalah agama.

Pidato Herbert Hoover (Presiden AS ke 31) pada saat pelantikan menjadi presiden, yaitu : “it would be foolish for me to stand here and say that our political and social system works perfectly. i can not conceive of a whole some social order and a sound economic system that does not have its roots in religious faith. blind materialism cannot for long engage loyalities of mankind”, terjemahanan bebasnya adalah : “omong kosong kita punya system politik, system ekonomi dan sistem pemerintahan yang dianggap sempurna tanpa punya keterkaitan kepada agama dan materialisme yang buta tidak akan bisa menunjukan kesetiannya yang begitu tinggi kepada kemanusiaan”.

Menurut Harvey Cox Tokoh liberalisme , Dunia perlu dikosongkan dari nilai-nilai rohani dan agama (Disenchantment of nature) gagasan ini berasal dari Max Weber dimana sains akan berkembang dan maju jika dunia dikosongkan dari tradisi atau agama yang menyatakan adanya kekuatan supranatural yang menjaga dunia. Manusia harus mengekspolitasi alam seoptimal mungkin tanpa perlu dibatasi oleh pandangan hidup agama apapun, hal ini di anut oleh bangsa eropa.

Selanjutnya di Bidang Politik terdapat konsep sekularisasi dalam politik yaitu desacralitazion of politics yang bermakna bahwa politik tidaklah sakral. Jadi unsur-unsur agama dan rohani harus disingkirkan dari politik. Ini juga merupakan pemikiran Harvey Cox. Pendapatnya adalah dalam masyarakat sekuler tidak seorangpun memerintah atas otoritatif “kuasa suci”.

Indonesia Negara agama atau Negara sekuler?.... Indonesia adalah Negara pancasila.
Sekularisasi dalam kehidupan dengan penyingkiran nilai agama dengan menyebutkan kebenaran itu relatif, tidak ada nilai yang mutlak, maka tidak ada seorangpun yan berhak memaksakan system nilai kepada orang lain. Contoh aktifitas ciuman didepan umum di Indonesia adalah aib, sementara di Negara sekuler seperti terdekat adalah Australia maka aktifitas tersebut adalah hak asasi manusia dan justru kita yang melihatnya malah’bersalah’ karena dianggap mengganggu kebebasan orang lain ‘berekspresi”. Dalam konsep ini manusia sekuler dapat tidak mengakui kebenaran islam yang mutlak, mereka akan menolak konsep islam yang tetap (tsawabit) karena semua dianggap relatif, yang penting memang tata nilai masyarakatnya menerima meskipun secara nilai agama itu termasuk pelanggaran.

Makna kebenaran bagi mereka adalah segala yang berlaku di masyarakat dan bukan yang dikonsepkan dalam kitab suci / Alqur’an.
Berarti kembali kepada konsep awal bahwa ahlak menjadi penentu dalam kehidupan manusia, dan tentunya sudah menjadi tugas bersama antara umaro, ulama, masyarakat dan dunia usaha untuk mewujudkan keutamaan ahlak dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Amiin.

24 Juli 2009

SYARAT-SYARAT SEORANG NARA SUMBER


Metode penyampaian materi dalam diskusi dari seorang nara sumber tentu harus memenuhi berbagai syarat, karena hal ini berkaitan erat dengan keberhasilan dari seorang narasumber untuk memberikan pemahaman bagi audien atau peserta terhadap esensi materi yang disampaikan. Disisi lain tentunya yang menjadi tantangan adalah variatifnya para peserta, manakala pesertanya homogen tentunya akan lebih mudah untuk menetukan metode penyampaian tetapi pada saat berhadapan dengan peserta yang heterogen dengan berbagai latar belakang pendidikan, keilmuan, lingkungan dan kebiasaan yang berbeda maka jika seorang nara sumber tidak kreatif akan terjebak dalam pola pembelajaran yang monoton dan searah, tingkat partisipasi peserta lemah, peserta mengantuk dan pada akhirnya seorang nara sumber hanya menjadi pengisi waktu atau jadwal dari panitia pengundang minus penambahan wawasan baru bagi peserta.

Berbagai bentuk kegiatan seperti seminar, ceramah umum, lokakarya, semiloka, sosialisasi tentu akan terjadi interaksi antara pembicara/nara sumber dengan peserta dan hal ini tentunya secara umum adalah kualitas pembicara yang dominan menjadi daya tarik terjadinya tanya jawab selain tentu yang materi yang sedang dibahas, diperbincangkan plus semangat peserta dalam mengapresiasi materi tersebut. Jadi pepatah lama ‘the man behind the gun” sangat pas untuk menggambarkan posisi pembicara atau nara sumber dalam suatu seminar, ceramah dan aktifitas pembahasan dan penyampaian materi.

Maka syarat-syarat yang harus dimiliki oleh seorang nara sumber agar dalam proses penyampaian materi menjadi optimal adalah:

1. Pemahaman tentang materi yang akan disampaikan.

Pemahaman terhadap materi yang akan disampaikan adalah hal yang mutlak harus di pahami secara komprehensif oleh seorang nara sumber karena tentunya merupakan tanggung jawab secara moral dan secara keilmuan bahwa yang disampaikan bukan hanya sekedar informasi saja tetapi dapat menjadi bagian pencerahan wawasan untuk para peserta dan menjadi bekal pemahaman peserta secara lengkap,sehingga snowball effect akan terjadi jika para peserta yang memiliki pemahaman lengkap tersebut menyampaikan wawasan baru tersebut kepada teman-temannya, komunitasnya, lingkungannya, minimal kepada anggota keluarganya.

2. Metode pengajaran yang menarik.

Metode pengajaran memiliki peranan yang penting karena berkaitan erat dengan penyerapan dan pemahaman peserta terhadap materi yang disampaikan oleh seorang nara sumber. Metode pengajaran yang umum adalah ceramah, seorang pembicara menyampaikan materi dengan duduk di meja atau berdiri di mimbar. Metode ini lebih cocok untuk bentuk pengarahan atasan kepada bawahan dan tentunya akan minim dengan pertanyaan dan biasanya seorang nara sumber ini adalah seseorang dengan berbagai jabatan dan kedudukan.

Metode yang menarik tentunya bagaimana menciptakan kondisi yang akrab dan membuat peserta tertarik untuk menyimak bukan karena paksaan tetapi karena memang nara sumbernya layak untuk didengar, disimak dan difahami. Diantaranya adalah :

a. Mobilitas, seorang nara sumber tidak berdiri di mimbar atau duduk di mejanya tetapi bergerak untuk berdiri di depan peserta dan atau berkeliling ke belakang peserta dengan tentunya tetap focus kepada materi.

b. Menggunakan ilustrasi dalam kehidupan sehari-hari dalam penyempaian materi sehingga mudah untuk difahami oleh peserta.

c. Menyelipkan humor-humor segar sehingga suasananya mencair dan ceria.

d. Mengkaitkan dengan issue-issue aktual

3. Pemanfaatan kemajuan teknologi.

Teknik presentasi saat ini semakin meningkat seiring dengan perkembangan teknologi, maka sudah sepantasnya seorang nara sumber memanfaatkan kemajuan teknologi tersebut untuk mengoptimalkan tujuan penyampaian materi tersebut. Yang umum digunakan adalah program Power Point Microsoft Office untuk menampilkan slide-slide presentasi, cukup mudah dalam mengoperasikannya dan sangat membantu nara sumber juga peserta untuk memahami suatu esensi materi yang disampaikan.

4. Disiplin waktu dan menghargai moderator.

Disiplin waktu tidak hanya dalam kehidupan sehari-hari tetapi seorang nara sumberpun harus disiplin dalam penyampaian materi, disini diperlukan kejelian dan keativitas untuk memanfaatkan waktu yang disediakan oleh panitia pengundang. Biasanya yang terjadi adalah keasyikan dari nara sumber menyampaikan materi sehingga lupa waktu, meskipun seorang moderator sudah mengingatkan hal ini berakibat materi yang disampaikan tidak tuntas dan dampak lanjutannya adalah mengganggu jadwal pembicara lainnya bila dalam suatu seminar yang marathon dimana terdapat beberapa nara sumber pada tiap-tiap sesi secara berurutan. Selain itu seorang nara sumber harus menghargai moderator karena dalam sesi penyampaian materi seorang moderator adalah representasi dari panitia pengundang dan bertugas sebagai pengatur lalu lintas penyampaian materi dan diskusi, penentu waktu pemaparan berapa menit, diskusi berapa menit dan juga yang memperkenalkan nara sumber kepada peserta. maka sudah selayaknya seorang nara sumber bersedia diatur oleh moderator demi kelancaran dan tercapainya maksud dan tujuan kegiatan.

5. Interaktif

Nara sumber yang handal adalah nara sumber yang mampu merangsang peserta/pendengan/ audien untuk berpartisipasi dan aktif dalam diskusi tentang pokok permasalahan dalam kegiatan tersebut serta terjadi interaksi yang relatif sering antara nara sumber dengan peserta.

Demikian beberapa bahasan tentang syarat-syarat umum untuk mengoptimalisasikan peran seorang nara sumber, tentunya tulisan ini masih belum apa-apa dan seadanya tetapi minimal satu gagasan telah tertuang dalam kesederhanaan.