01 September 2009

Pesan buat Calon Pemimpin

Pesan buat Calon Pemimpin
Oleh : Andrie K Wardana



Silaturahim memang indah, dan Islam mengajarkan untuk selalu melakukan aktifitas silaturahim tersebut. Salah satunya adalah selain untuk mempererat persaudaraan juga bisa menambah wawasan pengetahuan termasuk ilmu kehidupan yang merupakan kristalisasi pengalaman dari orang yang telah lebih lama menghirup udara di bumi Allah ini. Pepatah barat mengatakan “experience is the best teacher” atau pengalaman adalah guru yang terbaik, artinya bahwa seseorang yang telah mengalami secara langsung berbagai kejadian dalam kehidupan, manis dan
pahitnya perjalanan, suka duka sedih gembira dalam menghadapi, menyikapi dan menyelesaikan setiap masalah yang datang akan menjadi pelajaran yang sangat berharga dibandingkan dengan kita yang masih sangat minim dengan ilmu kehidupan tersebut.




Pendidikan formal boleh saja tinggi, seperti sarjana ataupun pasca sarjana hingga gelar doktor dan profesor tetapi makanakala tidak dibarengi oleh ilmu tatakrama dan sopan santun maka betapa nilai kumulatif yang diterima akan sangat minim sekali dari tata nilai sosial masyarakat.

Dalam kearifan masyarakat tatar parahyangan maka salah satu prasarat manusia linuwih adalah nyakola, yang mengandung arti berpendidikan tinggi baik secara formal ataupun informal termasuk kemampuan tingkah tata krama dan kesopanan yang semakin ajrih sehingga mengandung makna kemampuan yang komprehensiif dari seorang individu. Walah jadi serius amat…kembali ke lappppptop (izin mas tukul). Hasil silaturahim hari minggu yang lalu kepada seseorang yang secara kekeluargaan beliau adalah sesepuh keluarga kami dan dalam kehidupan formal secara kebetulan beliau juga sebagai salah satu guru besar di universitas negeri terkemuka di Kota Bandung.

gambar diunduh dari http://images.businessweek.com/ss/06/04/sb_presentations/source/2.htm

Beberapa wejangannya adalah :

Pedoman Sukses “Pemimpin” dalam Bekerja :

1.Jujur, artinya mengatakan yang benar itu benar dan yang salah itu salah. Dalam kehidupan nyata sering sekali kita berhadapan dengan kebenaran yang menyakitkan dan ternyata terpaksa mengatakan hal yang berbeda karena tekanan dari atasan, situasi lingkungan kerja yang secara sistemik telah mejadi kebiasaan atau malah budaya dari jaman baheula. Maka diperlukan sebuah keterampilan atau seni (art) agar lebih luwes dalam menghadapi situasi seperti ini.

2.Berani, membela kebenaran dan tegas memberikan ganjaran atau hukuman kepada yang bersalah. Dalam dunia kerja dikenal dengan konsep reward and punishment, artinya penghargaan dan pujian bagi yang berhasil meraih prestasi dan ganjaran hukuman bagi yang melakukan pelanggaran atau kesalahan, dimana seorang pemimpin harus tegas manakala ditemukan anak buahnya telah melakukan kesalahan meskipun tentunya banyak keterkaitan secara pribadi dengan pribadi pemimpin tersebut.

3. Adil, memberikan hak kepada seseorang sesuai dengan proporsinya. Adil dalam Islam terbagi mejadi 5 bagian yaitu:

a.Adil Kepada Sang Maha Pencipta, berkaitan dengan kewajiban umat manusia untuk beribadah kepada Allah Subhanahu Wataala, tindakan amma ma’ruf nahi munkar harus dilaksanakan secara adil karena tanpa kita sadari bahwa nikmat yang nerlimpah selalu kita rasakan secara gratis seperti udara, jika kita bandingkan dengan oksigen di rumah sakit pada saat seseorang menderita sakit maka pertabung itu dihargain 60 sampai 70 ribu rupiah, sementara kita setiap hari menghirup udara tanpa menghitung besaran nikmat Allah yang kita rasakan, maka sudah seharusnya kita adil kepada Sang Maha Pencipta. Banyak hal yang seolah sederhana tetapi ternyata merupakan pelajaran berharga bagi kita sebagai mahluk yang lemah, contoh : bagaimana jika Allah SWT menciptakan daun telinga manusia itu kaku? Maka tentu kita tidak bisa tidur dengan nyenyak dalam posisi menyamping karena terganggu oleh daun telinga yang kaku. Atau bagaimana jika Allah SWT menciptakan lobang hidung kita menghadap ke atas tidak kebawah seperti saat ini?.. maka tentu akan menjadi masalah pada saat mandi atau kehujanan karena air akan membanjiri hidung kita dan masuk ke kerongkongan, audzubillahi mindalik.

b.Adil Kepada Kedua Orang Tua, hal ini tentu merupakan kewajiban untuk berbakti kepada orangtua yang telah berjuang membuat,memelihara, menyayangi dan mengawal hingga tumbuh dewasa, menghilangkan kesempatan tidur nyenyak manakala kita yang masih bayi rewel karena sakit dan berapa rupiah telah dibelanjakan untuk membuat buah hatinya selalu segar, ceria dan bertumbuh kembang dengan sempurna.

c.Adil Kepada Diri Sendiri mengandung arti keseimbangan dalam memforsir metal dan phisik dalam melakukan aktifitas. Sehingga tidak terjadi ketimpangan yang berujung kepada kondisi sakit yang tentunya akan mengganggu kinerja kita sehari-hari. Selingi rutinitas pekerjaan yang tinggi dengan olahraga yang teratur dan menyalurkan hobby yang dapat melemaskn syaraf otot yang tegang dari himpitan beban kerja yang menumpuk.

d.Adil Kepada Lingkungan sekitar, manakala ini dilakukan maka hal sederhana adalah menjaga agar lingkungan tetap hijau atau go green ceunah semboyannya… hal sederhana adalah buang sampah pada tempatnya, bergotong royong membersihkan lingkungan ataupun melakukan penanaman pohon pada lahan kosong dimanapun yang dikenal dengan program OMOT (one man one tree).

e.Adil Kepada orang lain, ini adalah bentuk keadilan yang berhubungan dengan orang lain, maka diperlukan peluangan waktu untuk dapat membantu orang lain baik secara langsung ataupun tidak langsung. Hal minimal adalah memberikan tegur sapa yang tulus manakala bertemu atau aplikasi yang lebih (advance) adalah dengan memberikan zakat kepada fakir miskin, ataupun infak dan shodaqoh dan tentunya berbagai bantuan bagi saudara kita yang sedang ditimpa atau dalam kondisi kesulitan.

4.Mencari rejeki dengan cara yang halal, ini merupakan sikap pamungkas yang harus dimiliki oleh seseorang dalam menjalani aktivitas pekerjaan untuk meraih ridha dan pahala dari Sang Pencipta. Diawali dari niat dan diaplikasikan dalam tindakan nyata, maka kesuksesan dalam bekerja telah menanti.

1 komentar:

  1. terimakasih untuk guru besar., atas kuliah geratizz nya.............................
    kuliah singkat tapi berbekas.....
    "mencari rejeki yang halal"

    BalasHapus