02 Januari 2012

Termangu dan berharap.....



Malam kembali menyergap dengan keheningannya secara perlahan tapi pasti, disiang hari begitu banyak kendaraan dan orang berlalu lalang di sekitar jalan ini. Tetapi sekarang, perlahan tapi pasti kesepian mulai mendesak dan menyisakan para pedagang makanan kaki lima yang sedang membereskan lapak dagangannya untuk bersiap diesok hari.

Dilantai 4 ini termangu memandang wajah istriku yang berusaha terlelap melawan kenyataan bahwa kondisi phisiknya sedang sakit, didukung penuh oleh Seuntai selang oksigen kecil yang menyalurkan udara segar setiap saat.

Delapan hari telah berlalu semenjak teregisterasi menjadi warga sementara keluarga besar Paviliun Parahyangan sampai kesembuhan dan ijin sang dokter untuk kembali ke dunia nyata, dunia rutinitas yang terpaksa ditinggalkan sejenak dengan label "cuti dengan kepentingan khusus".

Sungguh perjalanan yang cukup panjang dilakoni berdua, setelah selama 3 tahun berusaha, berjuang dan bertahan untuk sebuah kesembuhan, akhirnya pilihan tetap kembali ke jalur medis dan membuka semua hal kepada orangtua, saudara dan para sahabat semua.

Sedih melihat kondisi istriku yang sangat tergantung dari berbagai alat yang menempel ditubuhnya. Selang oksigen menjadi menu utama, selang besar yang langsung ke paru-paru kiri untuk menyedot cairan dilengkapi kontainer khusus penampung cairan serta yang tidak dilupakan adalah cairan infus yang menggantung dan tersambung di tangan kiri.



Aneka obat telah berusaha ditelan dan semoga dosisnya tepat ditengah visite dokter yang menangani bolak balik memeriksa dan melihat keadaan, gelombang kunjungan rasa simpati dari kolega, pimpinan serta rekan2 dan keluarga semakin menambah rasa syukur kami bahwa tali silaturahmi itu memang bersifat hakiki.

Dalam ketermanguan ini, terpanjat doa untuk kesembuhan istriku agar sehat seperti sedia kala, dan bersama-sama meniti jalinan langkah kehidupan yang indah dan menyenangkan.

Kembali tatapan terpaku mengarah ke jalan eykman yang semakin sepi dari lalu lalang kehidupan.

01 Januari 2012

Percayai Hatimu....

Sambil nunggu pesanan nasi goreng di Cafe Seruni Lt1 RSHS, tergerak jempol memijit keyboard BBku dan segera halaman twitterpun bertaburan dengan aneka informasi yang cukup rieut juga memilahnya karena begitu banyak orang-orang berkicau di pagi hari.



Sebuah twit dari pa Mario Teguh menggugah hati dan memaksa pikiran untuk berkontemplasi, bunyi twitnya :

....Ketika ragu menghampiri, ikuti kata hati. Beri pertanyaan, rasakan jawaban. Terkadang, kamu harus belajar untuk mempercayai hati. -@pepatah...

Terasa menjejak dalam di kalbu dan sanubari, menyentil sisi egoisme dan membungkam kegamangan serta. Menyentak kegalauan yang mengerucut menumbuhkan harapan serta keyakinan bahwa kita diberi anugerah yang tiada terhingga oleh Allah SWT Sang Maha Kuasa, yaitu segumpal hati yang menjadi wakil kebaikan yang kita sebut nurani.



Tanpa kita sadari, sering kita melakukan sesuatu, melakukan tindakan hanya berdasarkan pertimbangan rasional, pertimbangan matematika, fisika, biologi, geografi,.. Itu sih mata pelajaran sma atuh. Maksudnya dalam mengambil tindakan sehari-hari dari yg sederhana sekalipun hingga yang pelik, pasti terasa ada sesuatu yang berbisik dari dalam kalbu manakala ada sesuatu yang bertenyangan.. Coba rasakan...

Ah saya sih ga pernah merasa begitu.. Ihh hati-hati berarti sensor nuraninya harus diperbaiki agar kembali peka dengan keadaan sekitar.

Iyya bener, suka ada yg mengingatkan aku dari dalam hati... Nah ini yg masih normal, tinggal mengasah kepekaan tersebut sehingga nilai kebaikan akan selalu berkuasa dalam jalani hidup, meniti hari, menapak harap dan menelusuri relung nasib serta takdir yang selalu menjadi bagian pasti dari janji Illahi.

Kembali ke twit MG tadi.. Manakala dirundung ragu di dera kebingungan, maka berhentilah sejenak, tarik nafas panjang dan biarkan rongga dada menangguk udara segar sepuasnya. Biarlah pertanyaan dari permasalahan yang terjadi dan biarkan alam menjawab melalui gerentes atau bisikan hati kita. Lebih ideal adalah ambil wudhu dan melaksanakan shalat sunat. Tapi jika tidak ada waktu. Maka sambil sedikit bersabar maka sang kalbu akan memberikan jawaban.

Yang selanjutnya kita belajar meyakini apa yang dijawab oleh hati dengan suara hakiki meskipun tidak sesuai dengan harapan diri. Disini kita diuji dan ditantang untuk mempercayai hati.



Terima kasih ya Allah, via twitt MG tadi terasa secercah kenyamanan yang bergerak dalam hati dan menyebar ke pembuluh darah disekujur tubuh menenangkan syaraf otak dan menjernihkan pikiran serta menggerakan otot agar kembali bugar.

Selamat pagi.. Ruaaaarbiasa, super sekali.

Nasi goreng seafoodpun telah dijinjing menapaki koridor lantai 4 paviliun Parahyangan.