24 September 2009

Makna Ulang Tahun...

Makna Ulang tahun…
Tulisanku… Andrie K wardana

Byurrrrr………….. air kolam yang keruh berbuncah tertimpa sesosok tubuh yang dilempar beramai-ramai oleh temannya yang diselingi derai tawa dan jeritan histeris yang terbalut dalam keceriaan sehingga menggugah konsentrasi pelanggan lain di rumah mankan tersebut untuk sejenak mengalihkan pandangan dan melihat apa gerangan yang terjadi…

Ternyata sekelompok remaja sedang melakukan ritual ulang tahun salah satu rekannya dengan cara menaburi kepala dengan telur mentah ditambah terigu dan terakhir digendong beramai-ramai dan akhirnya di lemparkan alias digejeburkan ke kolam kotor di halaman rumah makan plus tentunya harus mentraktir makanan yang diserbu habis oleh rekannya tersebut.




Sepintas kata pasti hanya ada satu makna … ah dasar anak muda, ada-ada aja. That’s it…. Dan seolah kegiatan tadi hampir seragam terjadi di berbagai tempat manakala ada teman yang ulang tahun, hal ini seolah mewabah karena didukung oleh promosi yang gencar secara langsung atau tidak langsung melalui tayangan sinetron, film termasuk acara reality show di televisi sehingga lambat laun mengkristal dan seolah menjadi budaya baru bagi kalangan remaja kita….. kok bisa yach? Ulang tahun biasanya diikuti dengan berbagai ucapannya seperti hepi bitdey (bahasa inggris ancur), met ultah……. dll dan yang paling sering adalah… kapan makan-makannyaaaa????...

peringatan ulang tahun yang paling sederhana adalah ulang tahun umur kita dan yang rumit adalah ulang tahun kemerdekaan yang tentunya bisa berlangsung sangat lama melewati satu bulan karena terganggu oleh jadwal kompetisi sepakbola tarkam (antar kampung) yang dipending gara-gara terjadi keributan yang melibatkan penduduk antar kampung.

Nah biasanya dapat dipastikan sebagian besar merayakan dengan makan-makan, padahal terdapat nilai-nilai strategis dalam kehidupan yang berkaitan erat dengan seremonial ulang tahun tersebut.

Pertama, tentu berhubungan dengan pendekatan religius yakni umur merupakan anugrah dari Allah SWT kepada seluruh hambanya dan sudah pasti menjadi media dan momentum tasyakur binnikmah atas kesempatan hidup di dunia fana ini. Disisi lain kita harus lebih berhati-hati karena berarti juga bahwa tambah bilangan usai berarti semakin berkurang jatah kita hidup di dunia…

Kedua, berarti tuntutan harus lebih dewasa dalam berfikir, bertindak dan bertingkah laku harus semakin diperbaiki lagi sehingga meningkatnya usia seiring dengan peningkatan kematangan pemikiran, kematangan emosional dan tentunya kematangan dalam menghadapi segala tantangan dalam kehidupan.

Ketiga, dan ini menurut penulis adalah core dari makna dan hakekat ulang tahun atau bahasa kerennya dirgayuswa.. adalah sebagai momentum untuk mengingatkan kita agar lebih apresiasi terhadap perjuangan seorang ibu dalam melawan maut pada saat proses kelahiran kita ke dunia ini dimana sebelumnya selama kurang lebih sembilan bulan membawa-bawa janin dalam kehamilan dengan berbagai tantangan dan halangan yang mendera. Betapa mulianya perjuangan seorang ibu untuk melahirkan kita ke dunia ini, terkadang jiwa seorang ibu tidak tertolong demi melahirkan buah hatinya…. Innalillahi wa Inna Ilaihi Rojiuuun….

Maka sebuah nilai makna tertanam di sanubari bahwa momentum ulang tahun adalah saat refleksi dan syukur kepada sang Maha pencipta serta aplikasi hablumminannas adalah bersegeralah menghambur keharibaan ibu, emak, ema, mamah, amih, ambu… memohon maaflah dengan setulus hati, ucapkan rasa terima kasih yang terdalam dan tak terhingga serta panjatkan doa untuk keselamatannya…. Jika rejeki ada… jangan lupa bawa buah tangan sesuatu yang disukainya…. Tidak perlu banyak tetapi yang paling utama adalah perhatian kita……

Terima kasih ibu, mamah, ema, ambu, amih dan sebutan lain….
Karena perjuangan kerasmu maka aku bisa mendiami dunia fana yang indah ini..
Karena ketegaranmu, aku bisa menulis dan mencurahkan rasa dan asa untuk hiasi jalinan kehidupan ini..

Bumi Tasikmalaya tersenyum dengan bangga…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar