25 September 2009

Takdir

Takdir
Celoteh kang andrie

Jodo, pati, bagja, cilaka eta mah rahasia Alloh…. Itu ungkapan yang sering di dengar semasa kecil, dan belum memiliki makna secara khusus karena memang belum faham ataupun belum merasakan rangkaian kejadian dalam mengarungi suka duka denyut kehidupan. Kalimat tersebut semakin sering terdengar menjadi bahan dalam berpidato, ceramah agama termasuk nasihat dalam perkawinan.. selanjutnya sang waktu menggerus dengan keperkasaannya dan membuat kalimat tersebut hanya mejadi bagian dari ribuan kata yang bertaburan di alam fana dan menunggu dipecahkan dan diterjemahkan di kemudian hari.

Sekarang, telah berlalu waktu lebih dari duapuluh tahun semenjak kalimat tadi menyapa di alam fikiran yang sederhana dan ternyata didapati suatu titik temu yang menakjubkan karena ternyata kearifan para orang tua, sesepuh kita di masa lalu bukan hanya menuangkan sebait kata dalam rangkaian kalimat yang biasa saja teernyata disanalah kekuatan konsep dan aktualitas dari berbagai nilai kehidupan dengan memiliki arti yang komprehensif dan mendalam.. karena ternyata apa yang menjadi awal pembicaraan ini berhubungan dengan konsep takdir dalam kehidupan manusia.

Salah satu yang harus kita yakini sebagai bagian dari rukun iman untuk umat islam adalah percaya terhadap qadha dan qodar. Takdir manusia adalah suatu hal yang merupakan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah Azza Wajalla bagi perjalanan hidup setiap individu manusia dalam mengarungi dunia fana ini.

Tulisan inipun sebenarnya adalah kegelisahan pribadi karena keterbatasan pemahaman tentang agama islam dan keislamannya,…….

dan tentunya dengan tertuang dalam sebaris kata maka akan lebih mudah meluruskannya ketimbang hanya berkutat dalam alam pikiran yang semakin penuh oleh berbagai pemikiran yang kompleks dan tantangan hidup yang semakin bertambah serta beraneka rupa.

Penulis disini belum berani menulis berdasarkan murni agama dengan ayat alqur’an dan hadits karena merasa masih pada tahapan pemula tetapi penulis berusaha menulis secara sederhana dan ringan tetapi tetap memiliki makna yang (semoga) berguna bagi siapapun yang butuh informasi meskipun disusun dengan kat-kata yang terkadang jauh dari eyede (dibaca EYD)..

Pertama, Jodo atau jodoh dalam bahasa indonesia adalah berbicara tentang pasangan hidup di dunia yang tentunya terikat oleh hukum perkawinan yang sah baik secara agama dan atau secara hukum positif negara. Siapapun yang telah merasakan asam garam kehidupan maka akan memiliki cerita masing – masing tentang jodoh ini termasuk grup band Wali dengan lagunya “cari Jodoh”… lho jadi melenceng, nggak juga ah. Dan pengalaman penulis ternyata….. jodoh itu memang di tangan tuhan, betapa perjalanan penulis untuk memiliki seorang pendampingpun begitu berliku, rumit, menarik, sedih, senang, bahagia dan tidak disangka yang pada akhirnya memang Allah telah menentukan pasangan kita dan rasa damai akan terasa manakala kita bisa saling memahami dengan pasangan masing-masing.

Kedua, pati atau kematian, adalah takdir yang harus diterima oleh seluruh manusia. Setiap individu pada saat masih berupa janin telah ditentukan batas usianya oleh Allah dalam mengarungi kehidupan di dunia dan akhirnya kembali ke haribaanNYa. Siapapun tidak ada yang bisa menolak kematian karena itu sudah merupakan kontrak universal antara hamba dengan penciptanya seperti fir’aun yang diceritakan memiliki berbagai kekuatan sampai bersembunyi dalam lemari besi yang tertutup rapat untuk menghindari malaikat maut, tetapi karena sudah takdirnya harus mati maka dengan perantara berunah mejadi seekor nyamuk yang kecil maka dapat disengat dan akhirnya meninggalah fir’aun yang penuh dengan kesombongan dan kemusrikan. Tetapi berkaitan dengan bagaimana seseorang meninggal maka itu adalah pilihan yang akan diambil dari setiap individu meskipun pada hakikatnya kapan harus meninggal adalah hak preogatif Allah Swt.

Ketiga dan keempat adalah bagja dan cilaka yaitu kebahagiaan dan kesedihan atau kecelakaan telah ditentukan oleh Allah Swt. Meskipun berkaitan dengan kapan terjadinya bisa diubah dengan doa yang dimintakan kepada sang pencipta dan akhirnya dikabulkan pada saatnya… wah agak bingung nih ngebahasnya… yach mohon maaf pembaca dan dengan segala kerendahan hati meminta masukan untuk kemaslahatan umat… cieeee kata-katanya……..

Jadi dikaitkan dengan konsep nasib yang lebih bersifat terbuka tergantung dari usaha kita untuk memperjuangkannya maka takdir juga bisa diubah melalui kesungguhan doa, kukhusukan niat dan kepasrahan mendalam serta konsentrasi penuh mengharap ridha Allah Subhanahu Wataala. Artinya pada titik akhir, sang pencipta lah yang menentukan berubah tidaknya sebuah takdir dari seseorang.

Ada satu lagi yaitu tentang rejeki, tetapi mungkin pada postingan lain kita bersua…

Tiada awal tanpa akhir, tiada datang tanpa kepergian
Seuntai makna telah dirangkai dengan susah payah
Semoga dapat menjadi simphony kehidupan yang indah
Cipageran meringis dalam gerimis.

Silaturahmi vs Budaya

Silaturahmi versus budaya
Kang andrie

Terik matahari di siang hari secara mendadak sirna manakala kaki telah menjejak di lantai yang bersih menuju tempat berwudhu di Mesjid Al Jihad Jalan Garut 1A Bandung. Sesaat kedua belah tangan menggenggam air jernih yang sejuk dan membasuh kulit muka diiringi sebuah doa untuk membersihkan jiwa dan raga menuju ke HaribaanNYa dalam shalat jum’at perdana di bulan Syawal ini.

Silaturahmi menjadi pokok bahasan yang menarik di siang hari ini, apalagi terdapat sebuah ungkapan dari khotib yang menyatakan bahwa tindakan silaturahmi pasca idul fitri yang diwujudkan atau dikemas dalam acara halal bi halal dengan saling bersalam-salaman atau cipika cipiki (cium pipi kanan- cium pipi kiri) ternyata tidak sesuai dengan tuntutan ajaran islam jika dilakukan dengan selain muhrim….. jadi?

Khotib melanjutkan.. Nabi Muhammad Saw menolak bersalaman dengan selain muhrimnya karena ajaran islam mengharuskan demikian, trus….. photo salaman yang ada di halaman depan koran Pikiran Rakyat hari ini bagaimana?... khan salaman dengan selain muhrim????...

Disini diperlukan pengkajian mendalam dan komprehensif karena dimensi yang digunakan mungkin saja berbeda. Aktifitas silaturahmi yang marak setelah pelaksanaan shalat Iedul Fitri dengan bersalaman dan bermaaf-maafan dengan sanak saudara, tetangga, rekan dan pimpinan di tempat kerja lebih kental pada konteks budaya masyarakat indonesia yang memang merupakan bangsa yang memiliki kebiasaan dalam peri kehidupan yang khas dengan adat ketimuran. Berarti dimensi budaya yang melatar belakangi aktifitas silaturahmi tersebut dan tentunya secara pribadi kitapun terlarut dan terlibat dalam bersalaman ataupun cipika cipiki tersebut meskipun dalam kapasitas terbatas.

Silaturahmi dalam konteks agama islam diantaranya adalah :
1.Mengajak dalam kebaikan setiap saat.
2.Saling bertegur sapa.
3.Mencegah dan menghindari kesulitan/kesukaran
4.Saling mengingatkan dalam konteks kebaikan
5.Menyambungkan sesuatu yang akan mendatangkan kebaikan.
6.Silaturahmi tidak hanya aktifitas kontak phisik tetapi bisa dengan doa.

Berarti tidak hanya momentum pasca lebaran saja kita harus berilaturahmi tetapi setiap saat dalam koridor kebajikan. Selanjutnya mencegak terjadinya sesuatu kerugian atau kecelakaan juga merupakan silaturahmi seperti membantu menyeberangkan orang tua di jalan yang padat lalu lintas yang tentunya harus dengan ikhlas, bukan ada tujuan khusus seperti dengan sigap membantu menyebrangkan karena yang mau menyebrang adalah remaja putri yang cantik… hihihi… pengalaman kali yeee..

Silaturahmi juga ternyata tidak hanya kontak phisik saja, dapat dilakukan melalui do’a baik kepada yang masih hidup ataupun yang sudah meninggal dunia. Juga bisa dilakukan dengan melanjutkan kegiatan dari orang tua yang sudah meninggal dan dilaksanakan oleh anak cucu keturunannya, sehingga silaturahmi ternyata memiliki dimensi yang sangat luas dan beraneka.

Trus aktifitas silaturahmi halal bi halal di kaitkan dengan jabat tangan dan cipika cipiki dengan bukan muhrim yang dilakukan di lingkungan kerja dilanjutkan dengan makan makan dan berbagai hidangan serta di meriahkan oleh group musik yang tiada henti membuat suasana yang tercipta menjadi meriah dengan penyanyi yang berpakaian serba terbatas, apakah berarti halal bil halal dalam arti menghalalkan sesuatu yang menjadi jalan dalam mendekati maksiat?????.... audzubillahi mindzalik.. wallahu alam bissowab.

Pikiranku melayang dan berkreasi dalam koridor dilematis antara konsep silaturahmi dalam ajaran islam dengan kebiasaan yang membudaya dalam berbagai elemen masyarakat kita. Tetapi satu keyakinan terbetik bahwa tetap ada jalan keluar dari berbagai permasalahan yang terjadi dan semakin terasa betapa secara ilmu agama diriku masih sangat dangkal dan masih harus banyak belajar dan belajar…

Terima kasih Ya Allah atas pelajaranmu hari ini… dan iqomahpun berkumandang mengajak jemaah untuk menunaikan shalat jumat yang penuh barokah ini..
Amiin.

24 September 2009

Makna Ulang Tahun...

Makna Ulang tahun…
Tulisanku… Andrie K wardana

Byurrrrr………….. air kolam yang keruh berbuncah tertimpa sesosok tubuh yang dilempar beramai-ramai oleh temannya yang diselingi derai tawa dan jeritan histeris yang terbalut dalam keceriaan sehingga menggugah konsentrasi pelanggan lain di rumah mankan tersebut untuk sejenak mengalihkan pandangan dan melihat apa gerangan yang terjadi…

Ternyata sekelompok remaja sedang melakukan ritual ulang tahun salah satu rekannya dengan cara menaburi kepala dengan telur mentah ditambah terigu dan terakhir digendong beramai-ramai dan akhirnya di lemparkan alias digejeburkan ke kolam kotor di halaman rumah makan plus tentunya harus mentraktir makanan yang diserbu habis oleh rekannya tersebut.




Sepintas kata pasti hanya ada satu makna … ah dasar anak muda, ada-ada aja. That’s it…. Dan seolah kegiatan tadi hampir seragam terjadi di berbagai tempat manakala ada teman yang ulang tahun, hal ini seolah mewabah karena didukung oleh promosi yang gencar secara langsung atau tidak langsung melalui tayangan sinetron, film termasuk acara reality show di televisi sehingga lambat laun mengkristal dan seolah menjadi budaya baru bagi kalangan remaja kita….. kok bisa yach? Ulang tahun biasanya diikuti dengan berbagai ucapannya seperti hepi bitdey (bahasa inggris ancur), met ultah……. dll dan yang paling sering adalah… kapan makan-makannyaaaa????...

peringatan ulang tahun yang paling sederhana adalah ulang tahun umur kita dan yang rumit adalah ulang tahun kemerdekaan yang tentunya bisa berlangsung sangat lama melewati satu bulan karena terganggu oleh jadwal kompetisi sepakbola tarkam (antar kampung) yang dipending gara-gara terjadi keributan yang melibatkan penduduk antar kampung.

Nah biasanya dapat dipastikan sebagian besar merayakan dengan makan-makan, padahal terdapat nilai-nilai strategis dalam kehidupan yang berkaitan erat dengan seremonial ulang tahun tersebut.

Pertama, tentu berhubungan dengan pendekatan religius yakni umur merupakan anugrah dari Allah SWT kepada seluruh hambanya dan sudah pasti menjadi media dan momentum tasyakur binnikmah atas kesempatan hidup di dunia fana ini. Disisi lain kita harus lebih berhati-hati karena berarti juga bahwa tambah bilangan usai berarti semakin berkurang jatah kita hidup di dunia…

Kedua, berarti tuntutan harus lebih dewasa dalam berfikir, bertindak dan bertingkah laku harus semakin diperbaiki lagi sehingga meningkatnya usia seiring dengan peningkatan kematangan pemikiran, kematangan emosional dan tentunya kematangan dalam menghadapi segala tantangan dalam kehidupan.

Ketiga, dan ini menurut penulis adalah core dari makna dan hakekat ulang tahun atau bahasa kerennya dirgayuswa.. adalah sebagai momentum untuk mengingatkan kita agar lebih apresiasi terhadap perjuangan seorang ibu dalam melawan maut pada saat proses kelahiran kita ke dunia ini dimana sebelumnya selama kurang lebih sembilan bulan membawa-bawa janin dalam kehamilan dengan berbagai tantangan dan halangan yang mendera. Betapa mulianya perjuangan seorang ibu untuk melahirkan kita ke dunia ini, terkadang jiwa seorang ibu tidak tertolong demi melahirkan buah hatinya…. Innalillahi wa Inna Ilaihi Rojiuuun….

Maka sebuah nilai makna tertanam di sanubari bahwa momentum ulang tahun adalah saat refleksi dan syukur kepada sang Maha pencipta serta aplikasi hablumminannas adalah bersegeralah menghambur keharibaan ibu, emak, ema, mamah, amih, ambu… memohon maaflah dengan setulus hati, ucapkan rasa terima kasih yang terdalam dan tak terhingga serta panjatkan doa untuk keselamatannya…. Jika rejeki ada… jangan lupa bawa buah tangan sesuatu yang disukainya…. Tidak perlu banyak tetapi yang paling utama adalah perhatian kita……

Terima kasih ibu, mamah, ema, ambu, amih dan sebutan lain….
Karena perjuangan kerasmu maka aku bisa mendiami dunia fana yang indah ini..
Karena ketegaranmu, aku bisa menulis dan mencurahkan rasa dan asa untuk hiasi jalinan kehidupan ini..

Bumi Tasikmalaya tersenyum dengan bangga…

21 September 2009

Dasar Hukum Penanggulangan Bencana...1

DASAR HUKUM PENANGGULANGAN BENCANA…1


JAWA BARAT KEMBALI BERDUKA, TERHENYAK DALAM KEPEDIHAN YANG MENDALAM DI BULAN RUCI RAMADHAN 1430 HIJRIAH. TANGGAL 2 SEPTEMBER 2009 YANG LALU, DI SORE HARI YANG CERAH, GELOMBANG GEMPA DIBAWAH PEMUKAAN BUMI BERGERAK MENGGUNCANG, MENGHEMPAS DAN MELUMAT RIBUAN RUMAH DI HAMPIR SELURUH WILAYAH JAWA BARAT TERUTAMA PADA JALUR PESISIR SELATAN YANG MELIPUTI 280 KECAMATAN SE JAWA BARAT.

DATA DARI POSKO BENCANA GEMPA JABAR PERTANGGAL 12 SEPTEMBER 2009 PUKUL 12.00 WIB TERCATAT 80 ORANG MENINGAL DUNIA, 1.254 LUKA-LUKA, 47 ORANG HILANG, 68.829 BANGUNAN RUSAK BERAT, 18.538 RUSAK SEDANG DAN 144.941 BANGUNAN RUSAK RINGAN.

BENCANA ADALAH SATU KATA YANG SELALU SEIRING DENGAN PENDERITAAN DAN KEPRIHATINAN, BENCANA ADALAH PERISTIWA ATAU RANGKAIAN PERISTIWA YANG MENGANCAM DAN MENGGANGGU KEHIDUPAN DAN PENGHIDUPAN MASYARAKAT YANG DISEBABKAN, BAIK OLEH FAKTOR ALAM DAN/ATAU FAKTOR NON ALAM MAUPUN FAKTOR MANUSIA SEHINGGA MENIMBULKAN TIMBULNYA KORBAN JIWA MANUSIA, KERUSAKAN LINGKUNGAN, KERUGIAN HARTA BENDA DAN DAMPAK PSIKOLOGIS.

BENCANA YANG MELANDA HAMPIR SELURUH WILAYAH JAWA BARAT ADALAH BENCANA YANG DISEBABKAN OLEH ALAM SEMENTARA SECARA UMUM POTENSI PENYEBAB BENCANA DIWILAYAH NEGARA KESATUAN INDONESIA DAPAT DIKELOMPOKAN DALAM 3 (TIGA) JENIS BENCANA, YAITU BENCANA ALAM, BENCANA NON ALAM, DAN BENCANA SOSIAL.

BENCANA ALAM ANTARA LAIN BERUPA GEMPA BUMI KARENA ALAM, LETUSAN GUNUNG BERAPI, ANGIN TOPAN, TANAH LONGSOR, KEKERINGAN, KEBAKARAN HUTAN/LAHAN KARENA FAKTOR ALAM, HAMA PENYAKIT TANAMAN, EPIDEMI, WABAH, KEJADIAN LUAR BIASA, DAN KEJADIAN ANTARIKSA/BENDA-BENDA ANGKASA.

BENCANA NON ALAM ANTARA LAIN KEBAKARAN HUTAN/LAHAN YANG DISEBABKAN OLEH MANUSIA, KECELAKAN TRANSPORTASI, KEGAGALAN KONSTRUKSI/TEKNOLOGI, DAMPAK INDUSTRI, LEDAKAN NUKLIR, PENCEMARAN LINGKUNGAN DAN KEGIATAN KEANTARIKSAAN.
BENCANA SOSIAL ANTARA LAIN BERUPA KERUSUHAN SOSIAL DAN KONFLIK SOSIAL DALAM MASYARAKAT YANG SERING TERJADI.

PERTANYAAN YANG TERPENTING ADALAH BAGAIMANA DALAM MENGANTISIPASI TERJADINYA BENCANA, MENGHADAPI DAN MENANGGULANGI BENCANA YANG TELAH TERJADI. PENANGGULANGAN BENCANA MERUPAKAN SALAH SATU BAGIAN DARI PEMBANGUNAN NASIONAL YAITU SERANGKAIAN KEGIATAN PENANGGULANGAN BENCANA SEBELUM, PADA SAAT MAUPUN SESUDAH TERJADINYA BENCANA. SELAMA INI MASIH DIRASAKAN ADANYA KELEMAHAN BAIK DALAM PELAKSANAAN PENANGGULANGAN BENCANA MAUPUN YANG TERKAIT DENGAN LANDASAN HUKUMNYA, KARENA BELUM ADA UNDANG-UNDANG YANG SECARA KHUSUS MENANGANI BENCANA.

MENCERMATI HAL-HAL TERSEBUT DIATAS DAN DALAM RANGKA MEMBERIKAN LANDASAN HUKUM YANG KUAT BAGI PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA, DISUSUNLAHUNDANG-UNDANG TENTANG PENANGGULANGAN BENCANA YANG PADA PRINSIPNYA MENGATUR TAHAPAN BENCANA MELIPUTI PRA BENCANA, SAAT TANGGAP DARURAT DAN PASCA BENCANA, YAITU UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2007 TENTANG PENANGGULANGAN BENCANA.

SECARA SINGKAT DAPAT DISAMPAIKAN TENTANG TAHAPAN BENCANA YAITU :
(PASAL 34) PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA PADA TAHAPAN PRABENCANA SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 33 HURUF A MELIPUTI:
A. DALAM SITUASI TIDAK TERJADI BENCANA; DAN
B. DALAM SITUASI TERDAPAT POTENSI TERJADINYA BENCANA.

(PASAL 35) PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA DALAM SITUASI TIDAK TERJADI BENCANA SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 34 HURUF A MELIPUTI:
A. PERENCANAAN PENANGGULANGAN BENCANA;
B. PENGURANGAN RISIKO BENCANA;
C. PENCEGAHAN;
D. PEMADUAN DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN;
E. PERSYARATAN ANALISIS RISIKO BENCANA;
F. PELAKSANAAN DAN PENEGAKAN RENCANA TATA RUANG;
G. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN; DAN
H. PERSYARATAN STANDAR TEKNIS PENANGGULANGAN BENCANA.

(PASAL 48) PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA PADA SAAT TANGGAP DARURAT SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 33 HURUF B MELIPUTI:
A. PENGKAJIAN SECARA CEPAT DAN TEPAT TERHADAP LOKASI, KERUSAKAN, DAN SUMBER DAYA;
B. PENENTUAN STATUS KEADAAN DARURAT BENCANA;
C. PENYELAMATAN DAN EVAKUASI MASYARAKAT TERKENA BENCANA;
D. PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR;
E. PERLINDUNGAN TERHADAP KELOMPOK RENTAN; DAN
F. PEMULIHAN DENGAN SEGERA PRASARANA DAN SARANA VITAL.

(PASAL 57) PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA PADA TAHAP PASCABENCANA SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 33 HURUF C MELIPUTI:
A. REHABILITASI; DAN
B. REKONSTRUKSI.

REHABILITASI DILAKUKAN MELALUI KEGIATAN:
A PERBAIKAN LINGKUNGAN DAERAH BENCANA;
B. PERBAIKAN PRASARANA DAN SARANA UMUM;
C. PEMBERIAN BANTUAN PERBAIKAN RUMAH MASYARAKAT;
D. PEMULIHAN SOSIAL PSIKOLOGIS;
E. PELAYANAN KESEHATAN;
F. REKONSILIASI DAN RESOLUSI KONFLIK;
G. PEMULIHAN SOSIAL EKONOMI BUDAYA;
I. PEMULIHAN KEAMANAN DAN KETERTIBAN;
J. PEMULIHAN FUNGSI PEMERINTAHAN; DAN
K. PEMULIHAN FUNGSI PELAYANAN PUBLIK.

REKONSTRUKSI DILAKUKAN MELALUI KEGIATAN PEMBANGUNAN YANG LEBIH BAIK, MELIPUTI:
A. PEMBANGUNAN KEMBALI PRASARANA DAN SARANA;
B. PEMBANGUNAN KEMBALI SARANA SOSIAL MASYARAKAT;
C. PEMBANGKITAN KEMBALI KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT;
D. PENERAPAN RANCANG BANGUN YANG TEPAT DAN PENGGUNAAN PERALATAN YANG LEBIH BAIK DAN TAHAN BENCANA;
E. PARTISIPASI DAN PERAN SERTA LEMBAGA DAN ORGANISASI KEMASYARAKATAN, DUNIA USAHA, DAN MASYARAKAT;
F. PENINGKATAN KONDISI SOSIAL, EKONOMI, DAN BUDAYA;
G. PENINGKATAN FUNGSI PELAYANAN PUBLIK; DAN
H. PENINGKATAN PELAYANAN UTAMA DALAM MASYARAKAT.

Hikmah di Bulan Ramadhan

Hikmah di Bulan Ramadhan
Tulisan Andrie K Wardana



Tak terasa mata terpejam dan badan terbenam di peraduan begitu lugas dan pasrah meskipun hanya beralaskan sebuah karpet dan bantal lepek seadanya, tapi karena sisa perjalanan cukup menyita staminaku maka betapa nikmat istirahat malam ditemani kesunyian yang perlahan menyergap dari kejauhan sehingga mimpipun enggan mampir dalam tidurku, hanya bertemu sesaat dan akhirnya terlelap melahap waktu malam menjelang pagi dengan nikmat.

Semilir pagi menyegarkan pikiranku tuk beranjak dari pembaringan menghirup udara segar di bumi tasikmalaya. Meskipun rasa dingin masih melingkupi seluruhtubuhku yang hanya terlapisi oleh sehelai kain sarung yang tipis sehingga terasa tusukan hawa alami menyerang seluruh pori di sekujur tubuhku. Tetapi dengan semangat lebaran… ciehhh lebaran, yach memang ini hari kedua alias tanggal 2 syawal 1430 Hijriyah dan sudah menjadi tradisi yang diatur oleh jadwal lokal intern kami bahwa tahun ini adalah jadwal shalat ied di orangtuaku baru setelah itu meluncur ke lembur mertua.
Banyak sekali hikmah di bulan puasa kemarin, dan salah satunya adalah pembuktian bahwa manusia adalah mahluk yang lemah dan serba kekurangan apalagi dihadapan Allah sang maha pencipta.

Hal yang paling sederhana adalah pengalaman pribadi di kantor yang baru ini. Karena merasa sebagai pendatang baru maka hal yang wajar sangat banyak yang menjadi pertanyaan termasuk bagaimana aktifitas kantor di bulan ramadhan. Jawaban dari beberapa rekan di kantor ternyata cukup mengagetkan, kata temanku :”.. drie, bulan puasa mah semua puasa, baik pekerjaan juga honor-honor alias paceklik…”. Tertegun mendengarnya, tapi temanku yang lain meyakinkan bahwa itulah yang terjadi dari tahun-tahun sebelumnya, aktifitas rutin sedikit dan “rejeki kantor”pun seret…. Duhhh.

Tapi ada satu hal terpatri dalam hati bahwa semoga cerita rekan itu dapat berbeda di bulan ramadhan ini, sehingga terbetik seucap doa tulus dalam lubuk hati yang terdalam, mengharap ridho Illahi agar bulan ramadhan yang penuh berkah ini akan diisi oleh berbagai kegiatan agama dan rutinitas kantor yang lebih menarik serta terhindar dari kejenuhan.

Satu minggu berlalu, dan gejala dari menurunnya aktifitas mulai terlihat di kantor, diawali oleh menyusutnya jumlah karyawan yang mengikuti apel pagi, banyak juga yang pulang dipercepat dan semua berjalan seolah itu sudah merupakan hal yang lumrah???, pejabat yang berwenang dalam disiplin pegawaipun tidak marah karena mungkin takut puasanya batal karena emosi berlebihan, hanya himbauan dan himbauan yang menghibur kami dan rekan lain yang berusaha mengikuti ritual apel pagi. Tapi tidak menjadi masalah karena biarkan saja semua menjadi tanggungjawab masing-masing, yang pasti aku berusaha memegang prinsip meskipun daya tarik untuk melanggar ketentuan kehadiran selalu menggodaku…

Ternyata rutinitas yang hampir menjenuhkan langsung sirna tatkala di sore hari yang cerah terasa bumi berguncang dan bangunan terombang ambing oleh gelombang gempa yang terasa lebih dari 60 detik di lingkungan kantor kami. Teriakan aLLahu Akbar…. Alllahu akbar…. Allahu akbar berkumandang disertai kepanikan saling berlari dan berebut mencari tempat yang lapang dan dinilai aman dari kemungkinan ambruknya bangunan dan melukai siapapun disekitarnya.

Setelah guncangan gempa reda, maka yang pertama adalah menelpon semua orang terdekat, diawali dari istri, orang tua dan teman yang sekiranya bisa dihubungi, tapi ternyata tidak semua sambungan seluler dan telepon lancar karena mungkin saja jaringannya terganggu oleh guncangan gempa tersebut, sehingga untuk menghubungi istriku perlu waktu lebih dari 1 jam baru dapat berbicara dan alhamdulillah semua dalam keadaan yang baik dan dilindungi oleh Allah SWT. Selanjutnya langsung menonton televisi dan menyalakan radio untuk mencari informasi terbaru tentang fenomena alam yang menakutkan tadi. Ternyata….

Geliat kulit bumi yang bergeser dan membentuk patahan nun jauh dibawah lautan di samudera hindia telah menimbulkan gempa bumi yang dihitung oleh kemampuan manusia dengan skala internasional mencapai 7,3 skala Richter dan telah memporakporandakan wilayah Jawa Barat khususnya daerah pesisir pantai selatan yang mengakibatkan ribuan rumah rusak berat dan sauudara kita kehilangan tempat tinggal juga sanak saudara yang meninggal dunia. Informasi selanjutnya ternyata gempa bumi tersebut tidak hanya memporakporandakan daerah pesisir seperti wilayah Garsel (garut selatan), Ciamis, Tasikmalaya, Banjar hingga pesisir Sukabumi tetapi juga saudara kita di dataran tinggi seperti Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung dan Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur termasuk wilayah Kabupaten Bogor, Sukabumi dan Kabupaten Bandung Barat. Khusus di daerah Cibinong Kabupaten Cianjur akibat dari gempa bumi tersebut terjadi longsor yang menerjang belasan rumah warga hingga rata dengan tanah dan mengubur warga yang sedang bersiap melaksanakan buka puasa di sore yang nahas itu dan berdasarkan data terakhir di posko bencana Jabar terapat 45 orang yang hilang karena tertimbun oleh longsoran tebing tersebut…. Innalillahi wa inna ilaihi roojiun.

Maka berubahlah segala aktifitas kantor, karena berdasarkan tugas dan fungsi berkaitan erat dengan penanganan bencana. Diawali dengan pendataan, koordinasi dengan berbagai pihak lintas sektoral dan kunjungan langsung ke lokasi bencana untuk memberi bantuan dan dukungan moral serta psikologis bagi saudara kita yang tertimpa musibah dilanjutkan dengan piket posko bencana di tingkat Jawa Barat 24 jam selama Tanggap Darurat dengan berkantor di Jalan Diponegoro No. 20 Bandung bergabung bersama berbagai perwakilan dinas instansi, relawan dari Pramuka Kwarda Jabar, Tagana (Taruna Siaga Bencana), ORARI, RAPI termasuk dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan UN OCHA salah satu bagian dari United Nation (Persatuan Bangsa-Bangsa)… dan bulan Ramadhan ini dihabiskan di Posko bencana sebagai bagian dari ibadah dan semangat dalam membantu saudara kita yang tertimpa musibah bencana gempa bumi.

……… atas ijin pimpinan, aku boleh pulang menemui orangtua di hari lebaran ini. Rasa syukur melingkupi perasaanku karena masih diberi kesempatan berkumpul dengan keluarga besar dalam merayakan hari yang fitri meskipun disatu sisi masih tersisa tugas untuk membantu saudara-saudaraku yang tertimpa musibah… sehingga dengan bersegera aku harus kembali bergabung dengan Tim Penanggulangan Rehab Rekon Bencana Tingkat Provinsi Jawa Barat.

Happy Iedul Fitri 1 Syawal 1430 Hijriyah…
Mohon maaf lahir dan Bathin..

01 September 2009

Pesan buat Calon Pemimpin

Pesan buat Calon Pemimpin
Oleh : Andrie K Wardana



Silaturahim memang indah, dan Islam mengajarkan untuk selalu melakukan aktifitas silaturahim tersebut. Salah satunya adalah selain untuk mempererat persaudaraan juga bisa menambah wawasan pengetahuan termasuk ilmu kehidupan yang merupakan kristalisasi pengalaman dari orang yang telah lebih lama menghirup udara di bumi Allah ini. Pepatah barat mengatakan “experience is the best teacher” atau pengalaman adalah guru yang terbaik, artinya bahwa seseorang yang telah mengalami secara langsung berbagai kejadian dalam kehidupan, manis dan
pahitnya perjalanan, suka duka sedih gembira dalam menghadapi, menyikapi dan menyelesaikan setiap masalah yang datang akan menjadi pelajaran yang sangat berharga dibandingkan dengan kita yang masih sangat minim dengan ilmu kehidupan tersebut.




Pendidikan formal boleh saja tinggi, seperti sarjana ataupun pasca sarjana hingga gelar doktor dan profesor tetapi makanakala tidak dibarengi oleh ilmu tatakrama dan sopan santun maka betapa nilai kumulatif yang diterima akan sangat minim sekali dari tata nilai sosial masyarakat.

Dalam kearifan masyarakat tatar parahyangan maka salah satu prasarat manusia linuwih adalah nyakola, yang mengandung arti berpendidikan tinggi baik secara formal ataupun informal termasuk kemampuan tingkah tata krama dan kesopanan yang semakin ajrih sehingga mengandung makna kemampuan yang komprehensiif dari seorang individu. Walah jadi serius amat…kembali ke lappppptop (izin mas tukul). Hasil silaturahim hari minggu yang lalu kepada seseorang yang secara kekeluargaan beliau adalah sesepuh keluarga kami dan dalam kehidupan formal secara kebetulan beliau juga sebagai salah satu guru besar di universitas negeri terkemuka di Kota Bandung.

gambar diunduh dari http://images.businessweek.com/ss/06/04/sb_presentations/source/2.htm

Beberapa wejangannya adalah :

Pedoman Sukses “Pemimpin” dalam Bekerja :

1.Jujur, artinya mengatakan yang benar itu benar dan yang salah itu salah. Dalam kehidupan nyata sering sekali kita berhadapan dengan kebenaran yang menyakitkan dan ternyata terpaksa mengatakan hal yang berbeda karena tekanan dari atasan, situasi lingkungan kerja yang secara sistemik telah mejadi kebiasaan atau malah budaya dari jaman baheula. Maka diperlukan sebuah keterampilan atau seni (art) agar lebih luwes dalam menghadapi situasi seperti ini.

2.Berani, membela kebenaran dan tegas memberikan ganjaran atau hukuman kepada yang bersalah. Dalam dunia kerja dikenal dengan konsep reward and punishment, artinya penghargaan dan pujian bagi yang berhasil meraih prestasi dan ganjaran hukuman bagi yang melakukan pelanggaran atau kesalahan, dimana seorang pemimpin harus tegas manakala ditemukan anak buahnya telah melakukan kesalahan meskipun tentunya banyak keterkaitan secara pribadi dengan pribadi pemimpin tersebut.

3. Adil, memberikan hak kepada seseorang sesuai dengan proporsinya. Adil dalam Islam terbagi mejadi 5 bagian yaitu:

a.Adil Kepada Sang Maha Pencipta, berkaitan dengan kewajiban umat manusia untuk beribadah kepada Allah Subhanahu Wataala, tindakan amma ma’ruf nahi munkar harus dilaksanakan secara adil karena tanpa kita sadari bahwa nikmat yang nerlimpah selalu kita rasakan secara gratis seperti udara, jika kita bandingkan dengan oksigen di rumah sakit pada saat seseorang menderita sakit maka pertabung itu dihargain 60 sampai 70 ribu rupiah, sementara kita setiap hari menghirup udara tanpa menghitung besaran nikmat Allah yang kita rasakan, maka sudah seharusnya kita adil kepada Sang Maha Pencipta. Banyak hal yang seolah sederhana tetapi ternyata merupakan pelajaran berharga bagi kita sebagai mahluk yang lemah, contoh : bagaimana jika Allah SWT menciptakan daun telinga manusia itu kaku? Maka tentu kita tidak bisa tidur dengan nyenyak dalam posisi menyamping karena terganggu oleh daun telinga yang kaku. Atau bagaimana jika Allah SWT menciptakan lobang hidung kita menghadap ke atas tidak kebawah seperti saat ini?.. maka tentu akan menjadi masalah pada saat mandi atau kehujanan karena air akan membanjiri hidung kita dan masuk ke kerongkongan, audzubillahi mindalik.

b.Adil Kepada Kedua Orang Tua, hal ini tentu merupakan kewajiban untuk berbakti kepada orangtua yang telah berjuang membuat,memelihara, menyayangi dan mengawal hingga tumbuh dewasa, menghilangkan kesempatan tidur nyenyak manakala kita yang masih bayi rewel karena sakit dan berapa rupiah telah dibelanjakan untuk membuat buah hatinya selalu segar, ceria dan bertumbuh kembang dengan sempurna.

c.Adil Kepada Diri Sendiri mengandung arti keseimbangan dalam memforsir metal dan phisik dalam melakukan aktifitas. Sehingga tidak terjadi ketimpangan yang berujung kepada kondisi sakit yang tentunya akan mengganggu kinerja kita sehari-hari. Selingi rutinitas pekerjaan yang tinggi dengan olahraga yang teratur dan menyalurkan hobby yang dapat melemaskn syaraf otot yang tegang dari himpitan beban kerja yang menumpuk.

d.Adil Kepada Lingkungan sekitar, manakala ini dilakukan maka hal sederhana adalah menjaga agar lingkungan tetap hijau atau go green ceunah semboyannya… hal sederhana adalah buang sampah pada tempatnya, bergotong royong membersihkan lingkungan ataupun melakukan penanaman pohon pada lahan kosong dimanapun yang dikenal dengan program OMOT (one man one tree).

e.Adil Kepada orang lain, ini adalah bentuk keadilan yang berhubungan dengan orang lain, maka diperlukan peluangan waktu untuk dapat membantu orang lain baik secara langsung ataupun tidak langsung. Hal minimal adalah memberikan tegur sapa yang tulus manakala bertemu atau aplikasi yang lebih (advance) adalah dengan memberikan zakat kepada fakir miskin, ataupun infak dan shodaqoh dan tentunya berbagai bantuan bagi saudara kita yang sedang ditimpa atau dalam kondisi kesulitan.

4.Mencari rejeki dengan cara yang halal, ini merupakan sikap pamungkas yang harus dimiliki oleh seseorang dalam menjalani aktivitas pekerjaan untuk meraih ridha dan pahala dari Sang Pencipta. Diawali dari niat dan diaplikasikan dalam tindakan nyata, maka kesuksesan dalam bekerja telah menanti.