14 November 2009

Nyaris Tertipu




Terhindar dari Penipuan dengan modus Transaksi Jual Beli Mobil via Transfer Bank.
Oleh Andriekwardana

Hari jum’at pagi yang cerah langsung disibukan dengan dering nada panggil di handphoneku dengan nomer yang tidak dikenal. Ternyata itulah dampak dari iklan jual mobil yang muncul di Koran hari ini. Semua pertanyaan seragam, berapa harganya?.. bagaimana kondisinya?... dimana bisa dilihat barangnya?... dan jam berapa?.... semua berusaha dilayani dengan keramahan karena menjadi sebuah konsekuensi dari akumulasi keinginan untuk mengganti kendaraan yang telah setia menemani lebih dari 1,5 tahun untuk menyusuri jalanan di Ibu Kota Jawa Barat dan beberapa Kota di sekitarnya.

gambar diambil dari http://ceritabfians.wordpress.com/2009/07/10/hati-hati-penipuan-undian-xl-promo/

Maka hampir sehari penuh kesibukan mengerjakan tugas dinas bercampur dengan tawar menawar harga kendaraan baik secara langsung ataupun via telepon manakala diriku sedang melakukan tugas dinas. Berbagai tipe calon pembeli dari yang santun hingga yang agak kurang sopan, tapi itu jadi pelajaran berharga terutama berkaitan dengan konsep keilmuan tentang negosiasi.. asyik juga, terutama menghadapi calon pembeli yang temperamental, bisa menjadi latihan bagi mental kesabaran kita.

Selain pembeli yang normal, ternyata dampak dari pencantuman nomor handphone dalam iklan jual mobil ternyata memberi celah bagi beberapa orang yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan percobaan penipuan dengan modus pura-pura menjadi pembeli dan akan melakukan transaksi transfer via ATM. Kronologis selengkapnya :

1.Menelepon dengan nomor Handphone 0812-88999878 atas nama Hari Nasution (maaf jika ada kesamaan nama, ini berdasarkan pengakuannya dalam perkenalan dalam pembicaraan via telepon), mengaku sebagai showroom mobil dari bogor dan mencari mobil untuk dijual kembali kebetulan pas dengan jenis kendaraan yang diiklankan, katanya dapat informasi dari rekannya dan sudah melihat kondisi mobilnya.

2.Maka terjadi adu tawar via telepon dan akhirnya disepakati besaran harga, dan sebagai tanda jadi maka akan dikirimkan uang sebesar Rp. 5.000.000,- via rekening. Sebelumnya dia meminta rekening BCA namun atas saran istriku maka diberikan nomor rekening Bank Mandiri dengan saldo yang sangat terbatas…. Yach antisipasi aja, jangan-jangan penipuan.

3.Setelah nomor rekening di smskan, maka dia menelepon dan menyampaikan telah melakukan transfer sebesar Rp. 5.000.000,; sebagai tanda jadi pembelian mobil. Akan tetapi pas di cek di mesin ATM ternyata saldo tidak berubah dan melakukan konfirmasi via SMS, nah disitu dia mengatakan bahwa tolong cek lagi di ATM dan jangan matikan HP pada saat berada di depan mesin ATM.

4.Kami ( saya dan istri) semakin curiga maka kami sms lagi seolah-olah sudah dicek di ATM namun belum ada penambahan saldo tabungan, dan dengan segera dia menelepon kembali. Pertanyaannya adalah : apakah bapak masih berada di depan mesin ATM?... saya jawab : Ya, padahal kami sedang menikmati makan malam di salah satu tempat makan yang menyenangkan di daerah Pasteur.

5.Maka terjadi komunikasi via handphone dan dia menjelaskan bahwa sedang mencoba menghubungi call center Bank Mandiri dan terdengar musik nada tunggu sekitar 25 detik lalu terdapat jawaban seakan-akan dari petugas call center dan dia berbincang tentang proses transfer yang belum sampai dari rekening mandiri nomor 129-00-132270-6 atas nama Hari Nasution yang dikirim ke rekeningku. Setelah berbincang cukup panjang maka saya diminta langsung berbicara dengan petugas call center yang begitu fasih menyebutkan nomor rekening dan nama saya juga nomor rekening dan nama calon pengirim seakan memang itulah prosedur yang seharusnya, dan saya setia mendengarkan maka disimpulkan bahwa terjadi pending dalam proses transfer dan harus dilakukan secara manual dan petugas call center mandiri tersebut menuntun saya untuk memulai proses manual di ATM. Pelaku menyampaikan bahwa mohon kerjasamanya agar proses transfer berjalan dengan lancar dan saya diminta mengikuti semua petunjuk yang disampaikan dari petugas call center.

6.Perintah pertama masukan kartu ATM dan saya jawab sudah, lalu petugas menyuruh mengetik nomor pin dan saya jawab sudah, lalu petugas menanyakan ada tampilan apa dilayar?. Saya jawab asal saja karena memang saya tidak sedang berada depan ATM, jawabannya adalah besaran saldo dan menu transfer…. Ternyata langsung ada interupsi dari Hari Nasution supaya saya menjawab dan bekerjasama dengan sungguh-sungguh. Petugas call center lalu menanyakan apakah saya benar-benar di ATM?... saya jawab iya. Rupanya mereka menyadari bahwa saya tidak berada di depan ATM dan sedetik kemudian hubungan handphone terputusssss………

Kesimpulan dari kejadian tadi :
Hati – hati pada saat mengiklankan Kendaraan anda untuk dijual, jangan sampai terkena modus penipuan dengan pola transfer via ATM dan Hal ini kami sampaikan sebagai tambahan informasi dan wawasan bagi siapapun agar waspada terhadap ulah beberapa orang yang tidak bertanggung jawab dan melakukan percobaan penipuan dengan memanfaatkan kemudahan dalam transaksi perbankan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar