28 Desember 2011

“Liburan” di RSHS (2)….

Minggu pagi disaat saudara kita umat kristiani merayakan natal (25/12), dikamar 404 dengan tekad bulat dan ucap Basmallah, istriku mengambil keputusan besar untuk bersedia di pasang alat infus ditangannya dan langsung menuju kamar operasi untuk dilakukan tindakan pemasangan selang yang menyedot cairan di selaput paru-paru. Meskipun rada kesulitan pada saat menojoskan jarum infus, karena takut ngajerete, akhirnya selang infus dapat dipasang dengan sempurna.

Seiring waktu yang bergerak terasa begitu cepat, kursi roda pun datang menyungsung kami untuk bergegas diantar perawat menuju ruangan OK. Apa singkatannya ya Ruang OK itu?... biarlah nanti di tempatnya mungkin ada jawaban dari kapanasaran inih. Perjalanan dari lantai 4 menuju ruang operasi ternyata agak ribet, karena pintu yang nyambung dengan gedung tempat operasi hanya dibuka pada jam kerja, sementara minggu dan senin ini adalah hari libur, maka masuk lift menuju koridor di lantai 2, naik lift lagi.. menyusuri koridor dan masuk lift lagi dan sampailah ke ruang OK yang merupakan singkatan dari Operation Kameer (bahasa belanda ceunah… entahlah) alias kamar operasi.

Setiba di ruang tunggu kamar operasi, maka istriku ditransfer menggunakan blankar yang berbeda dan harus menggunakan seperti kerudung plastik pada rambutnya. Kami juga merasa tenang karena proses ini didampingi terus oleh dokter arief dan putranya yang sengaja datang untuk mengurus proses pengobatan ini. Sampai disini perasaan tidak menentu, doa terus dipanjatkan kepada Allah SWT semoga istriku diberikan kelancaran dan kesembuhan. Meskipun dokter Arief dan dokter Roni asistennya dokter Rama memberikan penjelasan bahwa ini bukan operasi besar tetapi hanya sayatan kecil dan anastesinya pun lokal, tetep saja kekhawatiran itu ada.

30 menit berselang terasa begitu cepat berlalu, panggilan suster jaga membuyarkan lamunanku dan mengatakan bahwa proses pemasangan alat untuk menyedot cairan telah terpasang sempurna tinggal kembali beristirahat di kamar dengan menunggu perkembangan selanjutnya. Beberapa menit kemudian istriku muncul dengan senyum yang khas dan menyampaikan bahwa kesan yang muncul adalah kekagetan luar biasa seolah mimpi, karena biasanya melihat lampu-lampu operasi itu dalam tayangan film-film dan sinetron, sekarang mengalaminya sendiri, dengan nekat akhirnya dijalani dan selesai.



Akhirnya ruang operasi bisa ditinggalkan dan kembali ke kamar perawatan, disertai perawat dan dokter arief.

1 komentar:

  1. assalamu'alaikum, mohon info pak. untuk metode water sealed Drainage / pengambilan cairan di paru2 habis biaya berapa pak di rumah sakit?.

    terima kasih

    BalasHapus