28 Desember 2011

Liburan di RSHS (1)

Waktu adzan magrib berkumandang, terlihat kegelisahan di wajah istriku yang sedang mengikuti terapi akupuntur untuk peningkatan stamina tubuhnya. sehingga dokter yang merawat menganjurkan membawa tabung oksigen agar bisa digunakan di rumah. selain itu disarankan juga dirawat di rumah sakit........ ziiinggg, wajah istriku jadi menegang karena memang paling anti dengan rumah sakit. tapi apa boleh buat, sebagai bentuk antisipasi maka segera disambar telepon genggamku yang sedang menempel di colokan listrik dalam rangka pengisian listrik (halahhh kata-katanya lebayy...:D).

tidak terlalu lama, suara dokter arief menjawab dengan mantap, siapa dokter arief?..beliau kolega dan jadi teman seperjuangan sekaligus senior dalam kehidupan ini. segera membantu untuk booking paviliun Parahyangan Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung agar bisa besok masuk kesana, dan
dengan cepat dapat kabar bahwa besok ada kamar yang kosong karena banyak pasien yang pulang dalam rangka menyongsong libur natal yang cukup panjang... maksudnya yg sakit sembuh dulu untuk liburan dan nanti masuk lagi setelah liburnya habis?... ah lieur ah.

setiba di rumah, sesak nafas istriku semakin terasa dan disertai batuk yg terlihat begitu melelahkan, sehingga oksigen adalah hal yang wajib dipakai atau diberikan... malam bisa terlewati meski diselingi batuk dan agak sakit di sekitar dada.

pagi hari (24/12) idealnya adalah berkemas untuk berangkat liburan yang cukup lama hingga hari senin, tetapi kenyataannya harus memacu kendaraan
menuju RSHS karena isriku sebaiknya mendapatkan perawatan yang komprehensif disana. sepanjang jalan berdoa semoga istriku tidak parah kondisinya dan dapat sembuh ceria kembali seperti sedia kala. atas bantuan dokter arief, maka proses pendaftaran dilalui sangat mudah dan dapat masuk kamar perawatan VIP A di Paviliun Parahyangan Lantai 4. serta tim dokterpun begitu sigap untuk memeriksa kondisi awal pasein atau disebut dengan istilah visite. Prof. dr. Rahmat S. Sumantri selaku ketua
timnya langsung memeriksa sore hari itu juga dan dilanjutkan oleh anggota tim dokter khususnya bedah torax karena ternyata penyebab sesak nafas dan batuk batuk tersebut karena terlalu banyak cairan yang menggenang di paru-paru, sehingga harus segera dilakukan tindakan operasi untuk mengambil cairan tersebut di paru-paru istriku malam ini juga..... wadduh.



terhenyak kami mendengarnya, terutama istriku yang seumur-umur belum pernah dirawat dirumah sakit, belum pernah di pasangin infus ternyata
tiba-tiba harus dioperasi, langsung panik dan kebingungan sehingga malam minggu atau malam pertama di rumah sakit itu diliputi kebingungan dan ketegangan, apalagi tim dokter bedah torax berulang kali menemui sambil menanyakan kesiapan operasi. dalam kegalauwan.. eh ke galauan itu,

akhirnya kami minta waktu kepada tim dokter agar pelaksaan operasinya dilakukan besok pagi atau hari minggu, dan mendapat persetujuan, sehingga malam minggu di RSHS dapat dilewati tanpa selang dan tanpa infus....... liburan di RSHS dimulaiii.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar